MenurutKamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga mempelajari artinya belajar (sesuatu) dengan sungguh-sungguh; mendalami (sesuatu); menelaah; menyelidiki: Mempelajari berasal dari kata dasar ajar dan mendapatkan imbuhan Awalan me- dan imbuhan akhiran -i. Berikut adalah 22 contoh kalimat menggunakan kata mempelajari di bahasa Indonesia
Photo by from Pexels Contoh penggunaan awalan ber-, me-, dan meng- yang benar dakam kalimat. - Apakah teman-teman sudah pernah mempelajari materi tentang Awalan dalam pelajaran Bahasa Indonesia? Kalau sudah, pastinya teman-teman tahu kalau ber-, me-, dan meng- merupakan bagian dari awalan. Ketiganya seringkali kita temukan dalam sebuah kalimat. Namun, apakah kamu tahu penggunaan awalan ber-, me-, dan meng- yang benar? Kalau belum, simak penjelasannya berikut ini, yuk! Awalan dikenal juga dengan prefiks, yaitu imbuhan yang diletakkan pada awal kata dasar. Awalan bisa mengubah bentuk kata saat menjadi imbuhan pada kata dasar. Baca Juga Contoh Penggunaan Kata Depan 'di' dan Penggunaan Huruf Kapital dalam Kalimat atau Judul Penggunaan Awalan ber- Awalan ber- biasanya dibubuhkan pada kata benda, kata sifat, atau kata kerja. Guna awalan ber- ini adalah untuk membentuk kata kerja. - Awalan ber- arti mempunyai Contoh bersayap, berisi, berkumis - Awalan ber- arti saling atau timbal balik Contoh bergaul, bersalaman, bertengkar Baca Juga Contoh Puisi Tentang Perilaku saat Menumpang Transportasi Umum Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
CaraMenggunakan : Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Materi Latihan Soal Lainnya: Seni Budaya Tema 5 SD Kelas 6; UTS Geografi SMA Kelas 11; UTS PAI Semester 2 Genap SMP Kelas 7; IPA Biologi Semester 1 Ganjil SMP Kelas 7; PAT Bahasa Arab MA Kelas 10
Pengertian Awalan diPenggunaan Awalan di yang Baik dan Benar1. Penggunaan awalan di- sebagai kata depan2. Penggunaan awalan di- sebagai kata kerjaKesalahan Penggunaan Awalan di dan Pembenarannya1. Kesalahan penggunaan awalan di untuk menunjukkan suatu tempata. Disekolahb. Dimanac. Ditengah-tengahd. Disanae. Disore2. Kesalahan penggunaan awalan di sebagai kata kerjaa. Di pukulb. Di tendangc. Di sikatd. Di cintaie. Di abaikanCara Membedakan Penggunaan Awalan di yang Dipisah dan Digabungkan1. Perhatikan kata dasar yang mengikutinya2. Gunakan imbuhan lain sebagai pengganti awalan diContoh Penggunaan Awalan di1. Contoh penggunaan awalan di yang digabungkan2. Contoh penggunaan awalan di yang dipisah Kesalahan Penggunaan Awalan di. Seorang penulis tidak hanya perlu memahami dasar-dasar menulis, tetapi juga perlu memahami penggunaan awalan di dalam sebuah kata atau kalimat. Supaya, penulis terhindar dari kesalahan penggunaan awalan di dalam membuat karya tulisnya. Karena, banyak orang yang masih sering melakukan kesalahan penggunaan awalan di dalam sebuah kata atau kalimat. Meskipun kesalahan penggunaan awalan di biasanya tidak sampai mengubah makna, tapi ini akan membuat tulisan terlihat rancu. Jadi, penulis harus bisa membedakan penggunaan awalan di yang dipisah dan digabungkan ketika membuat tulisan. Oleh sebab itu, pelajari fungsi awalan di, contoh kesalahan penggunaan awalan di dan cara membedakan penggunaannya. Pengertian Awalan di Awalan atau prefiks adalah sebuah afiks yang ditambahkan atau dibubuhkan pada awal sebuah kata dasar. Kata “awalan” berasal dari bahasa Arab yaitu “awwal” yang berarti awal dan akhiran “-an” adalah pertengahan. Pada studi bahasa Semitik, awalan disebut dengan performatif karena prefiks bisa mengubah bentuk kata yang dibubuhinya. Dalam bahasa Indonesia, ada beberapa jenis awalan, yakni awalan se-, di-, me-, meng-, ber-, pe-, per-, ter-, dan ke-. Awalan di- dalam bahasa Indonesia berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif dan berkaitan dengan bentuk aktifnya yang menggunakan awalan me-. Kesalahan penggunaan awalan di yang sering terjadi ketika digunakan sebagai kata depan untuk menunjukkan tempat. Seharusnya, penulisan awalan di- untuk menunjukkan tempat dipisah, berbeda dengan penggunaan awalan di- untuk kata kerja yang harus digabungkan. Contohnya Awalan di- untuk kata kerja bentuk pasif, seperti dijual, di- sebagai kata depan atau preposisi, seperti di sana, di rumah, di bangku. Cara mudah untuk membedakan penggunaan awalan di sebagai kata kerja pasif dan kata depan adalah melihat jenis kata yang terbentuk. Bila kata yang terbentuk bertujuan sebagai penunjuk tempat, maka harus dipisah. Bila kata yang terbentuk dengan imbuhan di menunjukkan kata kerja, maka harus digabungkan. Baca Juga Penggunaan Kata Di Yang Benar Penggunaan Awalan di yang Baik dan Benar Seorang penulis harus mengacu kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika menulis sebuah kalimat. Supaya, informasi yang disampaikan melalui tulisan tidak membingungkan, tidak menimbulkan makna ganda dan mudah dipahami pembacanya. Karena, salah pemilihan kata dan penulisan ejaan bisa menimbulkan makna lain yang mengakibatkan pesan suatu kalimat tak tersampaikan. Salah satunya, penulisan dan penggunaan awalan di- dalam sebuah kata. Dewasa ini, banyak orang yang masih salah dan kebingungan meletakkan posisi di- sebagai awalan yang baik dan benar. Menurut Eko Sugiarto dalam Kitab Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI tahun 2017, ada dua macam penggunaan awalan di- dalam sebuah kata. 1. Penggunaan awalan di- sebagai kata depan Penggunaan imbuhan di- sebagai kata depan harus terpisah dari kata yang mengikutinya. Penggunaan awalan di- sebagai kata depan ini bertujuan menunjukkan tempat, nama, waktu, dan lokasi. Penggunaan imbuhan di- sebagai kata depan harusnya bisa digantikan dengan kata lain, seperti dari. Contohnya “di sekolah” bisa diganti dengan “dari sekolah. Satu lagi yang harus diingat, karena sering menjadi kesalahan penggunaan awalan di-, yakni imbuhan di sebagai kata depan tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif yang menggunakan awalan me-. Misalnya, kata “di toko” tidak bisa diubah menjadi “ me toko” yang merupakan kata kerja aktif. Contoh penggunaan awalan di sebagai kata depan. Selama pandemi Covid-19, semua pelajar harus belajar di rumah saja. Benar Selama pandemi Covid-19, semua pelajar harus belajar dirumah saja. Salah Ibu meletakkan semua bumbu dapur di lemari gantung. Benar Ibu meletakkan semua bumbu dapur dilemari gantung. Salah Nina berdiri di antara Uti dan Kiki ketika foto buku tahunan. Benar Nina berdiri diantara Uti dan Kiki ketika foto buku tahunan. Salah 2. Penggunaan awalan di- sebagai kata kerja Penulisan imbuhan di- sebagai awalan harus digabungkan dengan kata yang mengikutinya. Penggunaan awalan di- dalam sebuah kata ini akan membentuk kata kerja pasif. Artinya, kata kerja pasif itu bisa diubah menjadi kata kerja aktif yang menggunakan imbuhan me-. Misalnya, kata kerja pasif “dipukul” bisa diubah menjadi kata kerja aktif “memukul”. Contoh penggunaan awalan di sebagai kata kerja pasif. Obat dari dokter untuk pasien Covid-19 ini harus diminum rutin sehari 3 kali. Benar Obat dari dokter untuk pasien Covid-19 ini harus di minum rutin sehari 3 kali. Salah Pelipis Budi memar setelah dipukul oleh Adam. Benar Pelipis Budi memar setelah di pukul oleh Adam. Salah Bekal makan siang milikku dari ibu dimakan bersama teman-teman saat istirahat Benar Bekal makan siang milikku dari ibu di makan bersama teman-teman saat istirahat. Salah Baca Juga Macam-Macam Kata Kerja dan Contoh Lengkapnya Kesalahan Penggunaan Awalan di dan Pembenarannya Penggunaan awalan di- sering kali salah dan keliru antara dipisah dan digabungkan. Sebagian besar orang mungkin belum memahami penggunaan awalan di- yang baik dan benar. Meskipun penggunaan awalan di- ini terlihat sangat sepele, tetapi penulis harus memahami hal ini lebih detail ketika menulis. Karena, penggunaan awalan di- yang salah bisa menyebabkan sebuah kata atau kalimat itu terlihat rancu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, awalan di bisa menjadi kata depan yang harus ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Awalan di- juga bisa digunakan sebagai pembentuk kata kerja yang harus digabungkan dengan kata yang mengikutinya. Berikut ini, beberapa contoh kesalahan penggunaan awalan di yang sering ditemui dalam sebuah penulisan. 1. Kesalahan penggunaan awalan di untuk menunjukkan suatu tempat Penggunaan awalan di untuk menunjukkan suatu tempat biasanya berfungsi sebagai kata depan. Dalam hal ini, awalan di biasanya diikuti oleh kata yang menunjukkan suatu tempat, posisi, waktu atau menanyakan suatu tempat. Karena itu, penulisan awalan di sebagai kata depan harus terpisah dengan kata yang mengikutinya. Berikut ini contoh kesalahan penggunaan awalan di sebagai kata depan dan pembenarannya. a. Disekolah Kata di atas adalah kesalahan penggunaan awalan di, karena awalan di- digunakan untuk menunjukkan suatu tempat. Penulisan awalan di- di atas harus dipisah, sebab kata yang mengikutinya tidak bisa diberi imbuhan me-, meng- dan lainnya. Jadi, penulisan yang benar adalah “Di Sekolah”. b. Dimana Kata di atas adalah kesalahan penggunaan awalan di, karena awalan di- digunakan untuk kalimat tanya yang mengarah pada suatu tempat. Penulisan awalan di- di atas harus dipisah, sebab kata yang mengikutinya tidak bisa diberi imbuhan me-, meng- dan lainnya. Jadi, penulisan yang benar adalah “Di mana”. c. Ditengah-tengah Kata di atas adalah kesalahan penggunaan awalan di, karena awalan di- ini berfungsi menunjukkan posisi atau tempat. Penulisan awalan di- di atas harus dipisah, sebab kata yang mengikutinya tidak bisa diberi imbuhan me-, meng- dan lainnya. Maka, penulisan yang benar harus adalah “Di tengah-tengah”. d. Disana Kata di atas adalah kesalahan penggunaan awalan di, karena awalan di- ini berfungsi menunjukkan suatu tempat yang jauh. Maka, penulisan awalan di- di atas harus dipisah, sebab kata yang mengikutinya tidak bisa diberi imbuhan me-, meng- dan lainnya. Jadi, penulisan awalan di yang benar dari kata di atas adalah “Di sana”. e. Disore Kata di atas termasuk kesalahan penggunaan awalan di, karena awalan di- ini berfungsi menunjukkan waktu. Dalam hal ini, penulisan awalan di- untuk menunjukkan waktu sama seperti yang menunjukkan tempat, yakni dipisah. Sebab, kata dasar yang mengikutinya tidak bisa diberi imbuhan me-, meng- dan lainnya. Maka, penulisan yang benar harus adalah “Di sore”. Baca Juga Macam-Macam Kesalahan Penulisan Kata Baku 2. Kesalahan penggunaan awalan di sebagai kata kerja Penggunaan awalan di sebagai kata kerja pasif maka harus diikuti oleh kata kerja dasar. Penulisan awalan di sebagai kata kerja pasif yang diikuti kata kerja dasar pun harus digabungkan. Karena, kata dasar yang mengikutinya bisa diberi imbuhan lain, seperti me-, meng- dan lainnya. Berikut ini, contoh kesalahan penggunaan awalan di sebagai kata kerja pasif dan pembenarannya. a. Di pukul Kata di atas termasuk kesalahan penggunaan awalan di yang berfungsi membentuk kata kerja pasif dari “pukul”. Karena, penulisan awalan di untuk membentuk kata kerja pasif, maka harus digabungkan. Sehingga penulisan awalan di- yang benar dari kata tersebut adalah “dipukul”. Anda masih bisa mengubah awalan di dengan me agar menjadi memukul. b. Di tendang Kata di atas termasuk kesalahan penggunaan awalan di yang berfungsi membentuk kata kerja pasif dari “tendang”. Karena, penulisan awalan di untuk membentuk kata kerja pasif, maka harus digabungkan. Sehingga, penulisan awalan di- yang benar dari kata tersebut adalah “ditendang”. Anda masih bisa mengubah awalan di dengan men agar menjadi menendang. c. Di sikat Kata di atas termasuk kesalahan penggunaan awalan di yang berfungsi membentuk kata kerja pasif dari “sikat”. Penulisan awalan di untuk membentuk kata kerja pasif harus digabungkan. Maka, penulisan awalan di- yang benar dari kata tersebut adalah “disikat”. Karena, Anda masih bisa mengubah awalan di dengan meny- sehingga menjadi menyikat. d. Di cintai Kata di atas adalah kesalahan penggunaan awalan di, karena termasuk bentuk kata kerja pasif. Meskipun cinta adalah sesuatu hal yang tak terbentuk dan tak bisa dilihat, tapi kata “cinta” merupakan kata kerja dasar. Maka, penulisan awalan di untuk membentuk kata kerja pasif ini harus digabungkan, yakni “dicintai”. Karena, Anda masih bisa mengubah awalan di menjadi men-, yakni mencintai. e. Di abaikan Kata di atas termasuk kesalahan penggunaan awalan di yang sering terjadi dan terlewatkan. Padahal awalan di di atas diikuti oleh kata kerja “abai”. Maka penulisan awalan di dan kata kerjanya harus digabungkan, yakni “diabaikan”. Sebab, Anda masih bisa mengubah awalan di dengan meng- sehingga menjadi mengabaikan. Baca Juga 15 Jenis Kata Hubung Lengkap dengan Contohnya Cara Membedakan Penggunaan Awalan di yang Dipisah dan Digabungkan Pada dasarnya, kesalahan penggunaan awalan di biasanya tidak sampai mengubah makna sebuah kata. Tapi, kesalahan ini cukup membuat tulisan terlihat rancu dan tidak profesional ketika diperhatikan oleh pembaca. Guna menghindari kesalahan penggunaan awalan di dalam sebuah kata atau kalimat, Anda harus bisa membedakan fungsi penggunaannya. Berikut ini, cara paling mudah untuk membedakan penggunaan awalan di yang harus dipisahkan dan digabungkan. 1. Perhatikan kata dasar yang mengikutinya Cara mudah mengidentifikasi penggunaan awalan di dengan cara dipisah dan digabungkan adalah perhatikan kata dasar yang mengikutinya. Karena, kata dasar yang menggunakan awalan di dengan cara dipisah atau digabungkan sangat berbeda. Penggunaan awalan di dengan cara digabungkan berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif. Maka, kata dasar yang mengikuti awalan di sudah pasti kata kerja, seperti ditulis dari kata kerja tulis, dibaca dari kata kerja baca, dan dipotong dari kata kerja potong. Sedangkan, penggunaan awalan di dengan cara dipisah berfungsi untuk menunjukkan sebuah tempat. Maka, kata dasar yang mengikutinya sudah pasti menunjukkan suatu tempat atau posisi, seperti di luar, di antara, dan di rumah. Contoh Di awalan + kejar kata kerja = dikejar, bukan di awalan + makam keterangan tempat = di makam, bukan dimakam. 2. Gunakan imbuhan lain sebagai pengganti awalan di Cara paling mudah untuk mengidentifikasi di- sebagai awalan atau kata dasar adalah gunakan kata imbuhan lain untuk mengubah “di”, seperti me-, meng-, meny-, men, mem-. Bila kata dasar yang menggunakan awalan di tetap bisa bermakna ketika diubah menggunakan imbuhan me- dan lainnya. Maka, penulisan awalan di yang diikuti kata dasar itu harus digabungkan untuk membentuk kata kerja pasif. Misalnya, kata ditulis bisa diubah dengan menulis. Bila kata dasar dengan awalan di tidak bisa menggunakan imbuhan lain, seperti me-, seperti didapur yang tidak bisa diubah menjadi mendapur, medapur atau lainnya. Artinya, penggunaan awalan di itu berfungsi menunjukkan tempat. Maka, penulisan awalan di untuk menunjukkan tempat harus dipisah. Hal ini bisa membantu menghindari kesalahan penggunaan awalan di. Contoh Dikejar Penulisan awalan di dan kata kerja di atas harus digabungkan. Karena awalan di bisa diganti dengan imbuhan lain, seperti meng- agar menjadi bentuk kata kerja aktif, yakni mengejar. Di makam Penulisan awalan di di atas harus dipisahkan karena berfungsi menunjukkan suatu tempat. Kata dasar yang mengikutinya pun tidak bisa diberi imbuhan lain, seperti me-, meng, mem-, meny- dan sebagainya. Misalnya, memakam yang tidak ada dalam ejaan Bahasa Indonesia. Contoh Penggunaan Awalan di Adapun beberapa contoh penulisan yang benar dan kesalahan penggunaan awalan di dalam kata yang masih sering terjadi, berikut ini contohnya. 1. Contoh penggunaan awalan di yang digabungkan Berikut ini, beberapa contoh penulisan awalan di yang digabungkan untuk menghindari kesalahan penggunaan awalan di. Dialihkan, bukan di alihkanDibeli, bukan di beliDitarik, bukan di tarikDidorong, bukan di dorongDitanam, bukan di tanamDicegah, bukan di cegahDimasak, bukan di masakDirebus, bukan di rebusDisimpan, bukan di simpanDianjurkan, bukan di anjurkanDitempati, bukan di tempatiDidatangi, bukan di datangiDikasihi, bukan di kasihiDisampingkan, bukan di sampingkanDisuap, bukan di suap 2. Contoh penggunaan awalan di yang dipisah Berikut ini, beberapa contoh penulisan awalan di yang dipisah untuk menghindari kesalahan penggunaan awalan di. Di sebuah, bukan disebuahDi pagi, bukan dipagiDi kulkas, bukan dikulkasDi rumah, bukan dirumahDi kursi, bukan dikursiDi sini, bukan disiniDi saat, bukan disaatDi sekitar, bukan disekitarDi tempat, bukan ditempatDi tepi, bukan ditepiDi dalam, bukan didalamDi luar, bukan diluarDi tengah, bukan ditengahDi kota, bukan dikotaDi malam hari, bukan dimalam hari
konstruksiyang baik dan makna yang kohesif atau padu. Fungsi sintaksis utama dalam sebuah kalimat adalah predikat, subjek, objek, pelengkap, dan keterangan. Namun, untuk mengetahui atau mengidentifikasi apakah sebuah konstruksi merupakan kalimat atau bukan, Sugono (2009) mengatakan ada dua hal yang perlu diperhatikan (hlm. 29). Yang
Ilustrasi menulis kata di sesuai kaidah Bahasa Indonesia. Foto iStockSetiap menulis suatu kalimat harus selalu mengacu pada kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tujuannya agar kalimat yang ingin disampaikan lebih efektif dan dapat mudah dipahami. Namun, masih banyak yang salah kaprah dalam penulisan kata tertentu, salah satunya dalam penggunaan kata orang masih belum bisa menggunakan atau menempatkan kata di dengan tepat. Pasalnya, ada penggunaan kata di yang dipisah dan ada pula yang digabung dengan kata banyak yang menganggap sepele hal ini, bahkan mengabaikannya. Padahal, jika salah digunakan bisa mengubah arti dari kalimat. Nah, agar tidak salah lagi ,simak penggunaan kata di yang benar dalam ulasan Kata Di yang BenarIlustrasi menulis. Foto iStockMengutip Kitab PUEBI Pedoman Umum Ejaan bahasa Indonesia oleh Eko Sugiarto 2017, ada dua macam penggunaan kata di, yaitu sebagai kata depan dan sebagai Kata di sebagai kata depanPenulisan di sebagai kata depan harus terpisah dari kata yang mengikutinya. Biasanya, di sebagai kata depan digunakan di depan kata benda yang menyatakan tempat, nama, waktu, dan di ditulis sebagai kata depan jika dapat diganti dengan kata dari. Misalnya, "di sini" menjadi "dari sini". Selain itu, penggunaan kata di sebagai kata depan tidak dapat diubah menjadi kata kerja aktif dengan menambahkan imbuhan me-. Contohnya, kata "di sana" tidak bisa diubah menjadi "me sana".Ibu telah pulang dari rumah nenek di perpisahan akan diadakan di Bumi Perkemahan CianjurDi mana Nabila menginap selama Lebaran?Penyanyi itu membatalkan konsernya di rutin olahraga bersama sahabatnya di pagi Kata di sebagai awalanSebaliknya, kata di sebagai awalan harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Penggunaannya diikuti oleh kata kerja pasif sehingga dapat diubah menjadi kata kerja aktif dengan menambahkan imbuhan me-. Misalnya, kata "ditutup" dapat diubah menjadi "menutup".Pidato Hari Kemerdekaan Indonesia dibaca oleh Presiden Joko pulang sekolah Rani dijemput oleh sering dipuji karena selalu juara satu di membuang sampah di wilayah akan dimakamkan segera.
Kalimatimperatif di antara kalimat yang tersaji pada dialog tersebut adalah yang bernomor . Cermati paragraf berikut untuk menjawab soal nomor 14–15! Soekarno, sebagai orang Indonesia, telah memberi pengaruh besar terhadap perjalanan sejarah dunia.
Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi – Privat Bahasa Indonesia kita mengenal plural awalan prefiks, salah satunya adalah anju me-. Awalan me- digunakan cak bagi membentuk kata kerja. Fungsi awalan derita Fungsi utama persiapan me- adalah kerjakan membentuk kata kerja transitif ataupun kata kerja intransitif. Berikut penjelasannya Pembukaan kerja transitif adalah pembukaan kerja yang memerlukan obyek. Contohnya menggampar, dupak, dan sebagainya. Alas kata kerja intransitif adalah pengenalan kerja nan tidak memerlukan obyek, misalnya meloncat, meludah, dan lain-enggak. Baca kembali Preposisi Kata Depan Denotasi, Resan, Keberagaman, dan Fungsinya Makna awalan me- Makna persiapan derita- tidak dapat terlepas dari hubungan kalimatnya. Arketipe Mengopi menenggak manuskrip menyalin Berlayar condong ke laut berubah menjadi seperti laut Di bawah ini adalah beberapa penjelasan mengenai signifikansi awalan me-, yakni Pengenalan dasarnya substantif Prolog dasarnya kata benda, seperti eksemplar Menyatakan bekerja dengan alat nan disebut pada kata radiks. Acuan memanah. Takhlik atau menghasilkan. Arketipe menumis. Melakukan sebagai halnya, berlaku sebagaimana. Contoh menyemut. Mengejar atau mengumpulkan. Contoh merotan. Kata dasarnya kata kerja Mengerjakan suatu kelakuan atau kerja. Model mencium. Kata dasarnya kata sifat Menjadi. Contoh memutih Kata dasarnya numeralia Seperti contohnya Menjadi ataupun melakukan kerjakan kesekian kalinya. Contoh menyeribu. Jika prolog dasarnya ditambah kata hari, maka memiliki definisi umpama memperingati atau merayakan. Contoh menyeribu hari. Perkenalan awal dasarnya introduksi keterangan Prolog dasar introduksi permakluman, contohnya Sekiranya kata dasarnya ditambah kata butir-butir kancah, berarti n kepunyaan makna mengarah atau menempuh tempat itu. Cermin melaut. Menyatakan membentuk, menjadikan, alias menghasilkan apa yang dimaksudkan oleh introduksi pangkal. Contoh menjerit. Baca juga Penggunaan Pembukaan Depan Di, Ke, dan Berusul Aturan penggunaan persiapan derita- Berikut bilang rasam penggunaan ancang me-, ialah melarutkan prolog sumber akar dan mengingkari bentuk awalan. Berikut penjelasannya Melelehkan pembukaan sumber akar Imbuhan me- akan meleburkan huruf pertama dari alas kata yang mengikutinya apabila Huruf sediakala pengenalan tersebut yaitu k, lengkung langit, s, dan p, Terdiri makin bersumber dua suku introduksi, Diawali dengan Konsonan diikuti Vokal huruf pertama konsonan, dan diikuti abjad vokal. Konseptual imbuhan me- melumerkan pembukaan dasar, merupakan me-kayuh menjadi mengayuh me-tarik menjadi menarik me-sapa menjadi menyebut me-potong menjadi memotong Kata dasar yang berawalan k, t, s, p dan diikuti huruf konsonan maka leter mula-mula pembukaan dasar tersebut kukuh dipertahankan. Cermin me-kristal menjadi mengkristal derita-transaksi-cerek menjadi mentransaksikan me-syarat-teko menjadi mensyaratkan me-promosi-kan menjadi menarafkan Baca kembali Kata Teknis Konotasi dan Contohnya Menyangkal rancangan anju Pemakaian awalan derita-, akan berubah gambar menjadi meng-, men-, mem-, meny- jika diikuti dengan kata dasar dengan aturan andai berikut me- Tetap me-, kalau diikuti dengan alas kata dasar yang berawalan l, m, horizon, r, w, y Acuan me-tatap menjadi melihat me-bersantap menjadi memakan derita-rawat menjadi merawat me-corak-i menjadi mewarnai me-yakin-i menjadi meyakini meng- Berubah menjadi meng-, takdirnya diikuti dengan kata dasar yang berawalan 5 huruf vokal a, i, u, e, o dan g, h, k, q, x Contoh berpenyakitan-rebut menjadi mencuil me- bebat menjadi mengikat berpenyakitan-ukur menjadi mengeti me-saling menjadi mengubah me-ekor menjadi mengekor derita-oceh menjadi mengoceh me-garuk menjadi menggaruk me-hapus menjadi menghapus berpenyakitan-kristal menjadi mengkristal me-qabul menjadi mengqabul Baca juga Kata Konvensional Signifikasi dan Contohnya men- Berubah menjadi membubuhi cap-, sekiranya diikuti dengan alas kata dasar yang berawalan c, d, j, kaki langit, z. Contoh berpenyakitan-campur menjadi mencampur me-duga menjadi menduga berpenyakitan-jamur menjadi menjamur me-utas menjadi menali tatap aturan k, t, s, p derita-transaksi-kan menjadi mentransaksikan me-zakat-i menjadi menzakati mem- Berubah menjadi mem-, sekiranya diikuti dengan kata pangkal nan berawalan b, f, p, v. Sempurna me-buat menjadi membuat berpenyakitan-fokus-morong menjadi menekankan berpenyakitan-produksi menjadi memproduksi me-visualisasi-kan menjadi memvisualisasikan meny- Berubah menjadi meny-, seandainya diikuti dengan kata bawah yang berawalan s. Contoh me-sapu menjadi mengusap lihat aturan k, t, s, p me-sponsor-i menjadi mensponsori Baca juga Variasi Makna Kata dan Contohnya Doyan baca catatan-tulisan begini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram “ News Update”, caranya klik link kemudian join. Anda harus install permohonan Kabel tambahan pula dulu di ponsel.
Konfiksatau simulfiks, yaitu berupa awalan dan akhiran yang pemakaiannya sekaligus. Contohnya seperti: per-an, peN-an, ber-an, ke-an, dan se-nya. Selain jenis imbuhan diatas, adapula imbuhan yang merupakan serapan dari bahasa asing, yaitu: -i, -man, -wan, -wati, -iyah, – is, -sasi, -isme. Imbuhan tersebut di antaranya sebagai berikut:
Dalamsurat-menyurat, pengguna bahasa dituntut untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar. Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan menghindarkan terjadinya salah pengertian tentang maksud atau isi surat. Di dalam penggunaan bahasa ini tidak hanya dituntut penggunaan kalimat yang efektif dan efisien juga penggunaan tanda baca dan penulisan
. 229 231 363 269 82 227 225 72
kalimat berikut yang menggunakan awalan di dengan benar adalah